Apa itu mortar? mortar menjadi salah satu hal yang tidak asing lagi bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan.
Pasalnya, banyak yang mengira bahwa mortal adalah semen. Padahal kedua hal ini berbeda.
Mortar sendiri merupakan campuran dari semen, pasir, dan air. Sedangkan semen merupakan campuran dari batu kapur, pasir silika, pasir besi, dan tanah liat.
Lantas, bagaimana penjelasan mortar secara detailnya? Scroll down hingga tuntas untuk mengetahui informasi lengkapnya!
Apa Itu Mortar?
Mortar adalah sebutan istilah dari campuran semen, air, dan pasir. Istilah lain dari mortar adalah spesi yang terdiri dari bahan pengisi, bahan pengikat, dan air.
Namun, seiring perkembangan zaman, mortar telah dibuat instan dan lebih mempersingkat dalam pengerjaannya.
Fungsi dan Kegunaan Mortar
Berikut ini adalah beberapa fungsi mortar adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Perekat Batu Bata
Mortar juga berfungsi sebagai perekat antara batu satu dengan lainnya. Namun, perlu diketahui bahwa karena produknya yang instan, tentu komposisi mortar juga perlu diperhatikan untuk mengetahui kegunaan dan jenis mortal yang akan dipilih.
Bata ringan dan bata merah tentu membutuhkan perekat mortar yang berbeda, tergantung dari bata yang akan digunakan.
2. Sebagai Plester Dinding
Setelah dinding dibangun menggunakan bata, plester merupakan tahapan selanjutnya yang kemudian tukang lakukan.
Plester sendiri dibuat agar bangunan menjadi rata dan halus. Umumnya, ketebalan dari plester ini adalah 10-20 mm.
Adapun mortar yang difungsikan untuk plester terbuat dari semen, filler, pasir, serta additive.
Pada proses pemasangannya hampir mirip dengan pemasangan bata, yakni dengan menambahkan air saja.
Pengguna tidak perlu lagi menambahkan campuran tambahan semen dan pasir, karena sudah mengandung benda tersebut.
3. Sebagi Acian Dinding
Jika dalam proses pembangunan telah selesai melalui tahap plester, kemudian adalah proses acian.
Acian sendiri merupakan tahapan akhir sebelum dilakukan langkah pengecatan.
Fungsi proses acian adalah untuk menghaluskan dan meratakan permukaan dinding sehingga dapat lebih halus. Ketebalan dari acian sendiri adalah 1-3 mm.
Umumnya, acian dari mortar mempunyai variasi 2 warna yakni putih dan abu-abu.
Kamu bisa mengaplikasikannya berdasarkan keinginan dan desain yang akan kamu buat. Hasil akhir dari proses acian adalah membuat dinding lebih halus dan tidak berdebu. Dengan begitu, penggunaan cat lebih hemat.
4. Sebagai Perekat Keramik
Pasalnya, keramik lantai direkatkan dengan campuran adukan semen dan passir, tetapi kamu juga bisa memanfaatkan mortar untuk merekatkan keramik ini.
Mortar yang digunakan untuk merekatkan keramik mempunyai beberapa jenis, di antaranya:
- Mortar perekat keramik,
- Mortar perekat granite (homogenous),
- Mortar perekat keramik di atas keramik,
- dan berbagai jenis mortar lainnya.
Dalam memilih produk mortar harus diperhatikan jenisnya supaya tidak salah dalam penggunaannya. Hal ini untuk membuat kinerja mortar lebih maksimal.
Jika penggunaan jenis mortal salah,, dapat berakibat penurunan kualitas pemasangan dari keramik itu sendiri.
5. Sebagai Bahan Pengecor
Tidak hanya sebagai perekat, mortar juga digunakan sebagai bahan pengecor. Pasalnya, mengecor dengan mortal dapat mengefisiensi waktu.
Kelebihan Mortar
Terdapat beberapa keunggulan mortar yang menjadi dasar untuk memilih mortar daripada perekat biasa, di antaranya yaitu:
1. Menghemat Waktu
Mortar instan lebih mudah dan dapat menghemat waktu, berbeda dengan semen yang memakan waktu lama dalam pembuatannya.
2. Mudah dan Lebih Praktis
Mortar didesain lebih praktis tanpaperlu mengaduk semen. Pengguna hanya perlu menambahkan air, mortar sudah siap digunakan.
3. Konsistensi Terjamin
Mortar dibuat oleh pabrik yang menjamin kualitas, bahan, dan proses pembuatannya sesuai standar. Sehingga konsistensi dan jaminan kualitas mortar sama.
4.Mudah Disimpan
Mortar bisa disimpan dengan satu tempat saja. Berbeda dengan semen yang membutuhkan 2 tempat untuk membedakan antara semen dan pasir.
Jenis-Jenis Mortar
Agar tidak salah pilih, berikut ini adalah jenis mortar yang bisa digunakan berdasarkan fungsinya masing-masing:
1. Thin Bed Mortar (Perekat Bata Ringan)
Perekat bata ringan berfungsi untuk merekatkan bata ringan. Mortar jenis ini juga sering disebut sebagai lem behel.
Dengan menggunakan mortar bata ringan dapat mengefisiensi waktu dibandingkan menggunakan perekat semen konvensional. Karena penggunaannya tanpa mencampurkan semen atau pasir lagi.
Mortar jenis ini hanya bisa diaplikasikan pada bata ringan saja.
2. Mortar Plester Dinding
Berbeda dengan mortar perekat bata ringan, mortar plester dinding dapat diaplikasikan pada bata ringan, bata merah, dan batako.
Mortar plester berfungsi untuk memplester dinding.
3. Mortar Acian Instan
Mortar jenis ini berfungsi untuk menghaluskan permrukaan dinding agar merata. Dengan menggunakan mortar acian, kamu tidakmembutuhkan plamir lagi, karena tembok sudah dapat dicat.
Kegunaan lain menggunakan mortar jenis ini juga dapat membuat tembok tidak mudah retak-retak. Sehingga akan menghasilkan tembok dengan cat warna yang lebih terlihat dan tidak akan terserap.
4. Mortar Keramik
Sesuai dengan namanya, mortar jenis ini dikhususkan untuk pemasangan keramik. Dengan mengaplikasikan mortar dalam pemasangan keramik, dapat membuat rekatan lebih kuat.
5. Mortar Pemasangan Granite / Homogeneous Tile
Mortar jenis ini bisa digunakan untuk memasang granite pada permukaan beton, screed, atau plesteran. Jenis ini juga sangat cocok diaplikasikan pada granite yang mempunyai daya serap air rendah yang mempunyai pori kecil dengan water absorption kurang dari 5%, juga dapat diaplikasikan pada mosail, batu alam, marmer, dan jenis bahan bangunan lainnya.
Lebih Untung Menggunakan Mortar atau Semen Konvensional?
Mengingat akan harga mortar yang lebih tinggi dibandingkan dengan semen konvensional. Tentu, kedua hal tersebut mempunya perbedaan yang signifikan.
Jika dilihat dari segi harga, semen konvensional lebih murah. Namun jika dilihat dari sudut pandang penggunaannya, Mortar lebih efisien dan murah dalam penggunaannya karena lebih praktis dan hemat waktu.
Penggunaan semen konvensional digadang-gadang lebih lambat dan bahkan biasanya lebih boros materialnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kamu bisa menghemat waktu sebagai pengganti semen konvensioanl, yakni dengan beralih ke mortal instan. Kamu dapat menyesuaikan penggunaannya sesuai dengan jenis mortal yang telah dijelaskan di atas.
Penutup
Itulah kilasan penjelasan mengenai apa itu mortar, fungsi, kelebihan, dan jenisnya. Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa apda artikel menarik selanjutnya.
0 Comments