Ukuran Rangka Atap Baja Ringan yang digunakan untuk struktur atap tidak boleh ditentukan dengan sembarangan.
Pasalnya, ukuran struktur atap harus dihitung sesuai dengan kebutuhan, begitu pun juga dengan atap yang akan Anda gunakan supaya struktur atap kuat menahan atap tersebut.
Lantas, berapa ukuran rangka atap baja ringan? Scroll down untuk mengetahui informasi lengkapnya!
Ukuran Rangka Atap Baja Ringan
Jenis baja ringan yang sering digunakan untuk rangka atap adalah kanal C dan reng, yang mana kanal C digunakan untuk bagian kuda-kuda, sedangkan reng digunakan untuk meletakkan atap atau penutup rumah.
Ukuran kedua baja ringan yang sering digunakan sebagai rangka atap, dapat Anda lihat sebagai berikut:
- Panjang Kanal C: P x L x T = 6 meter x 75-80 mm x 0.6-1 mm.
- Panjang Reng: P x T = 6 m x 0.45 mm.
Mengetahui ukuran panjang dan lebar dari bangunan sangat penting untuk menentukan nilai volume atap itu sendiri. Sehingga kebutuhan atap dan struktur atap bangunan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Contoh Menghitung Kebutuhan Kanal C dan Reng
Misalnya, dalam sebuah bangunan type 36 yang mempunyai atap pelana, di mana panjang dan lebarnya adalah 6×6 m dengan overstek yang akan diaplikasikan adalah 1 meter. Kemudian, kemiringan atap pelana tersebut adalah 35 derajat.
Berdasarkan studi kasus data tersebut, maka dapat diperoleh perhitungan seperti di bawah ini:
Panjang Bangunan = Panjang Hunian + (2 x panjang overstek)
= 6 + (2 x 1)
= 8 meter
Lebar bangunan = lebar hunian + (2 x panjang overstek)
= 6 + (2 x 1)
= 8 meter
Kemiringan Derajat = Cos 35
= 0.819
Jika panjang bangunan, lebar bangunan, dan derajar kemiringan telah ditemukan, maka volume atap dapat ditentukan dengan perhitungan berikut ini:
Volume = {(panjang hunian + panjang overstek pada kedua sisi) x (lebar hunian + panjang overstek pada kedua sisi)} / kemiringan derajat
Volume Atap Pelana = (8 x 8) / 0.819
=78.144 meter kubik
Sehingga, jika dibulatkan Volume atap pelana tersebut adalah 78 meter kubik.
Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa Volume atap pelana 78 meter kubik.
Setelah volume atap pelana ditemukan, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan Kanal C dan Reng dengan rumus perhitungan berikut:
Kanal C = (Volume atap x 4) / Panjang Baja Ringan per Batang
=(78 x 4) / 6
=312/6
=52 batang
Sehingga kebutuhan kebutuhan Kanal C adalah 52 buah batang Kanal C Baja Ringan.
Reng = Jumlah kanal C x Jarang Pemasangan Reng
= 52 x 1.2
=62.4
Jadi, kebutuhan batang Reng adalah sebesar 62.4 atau 63 Batang Reng.
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan untuk hunian type 36 dengan panjang 6 meter, lebar 6 meter, overstek 1 meter, dan kimiringan atap 35 derajat celcius membutuhkan 52 Batang Kanal C Baja Ringan dan 63 Batang Reng Baja Ringan.
Jenis Jenis Rangka Atap Baja Ringan
Berikut ini adalah jenis-jenis rangka atap baja ringan yang bisa Anda pilih untuk kebutuhan penutup atap Anda:
1. Kaso atau Truss
Rangka atap baja ringan Kaso atau Truss sering digunkan sebagai rangka untuk atap Genteng. Jenis rangka ini sangat kuat karena memiliki ketebalan antara 0.8 mm hingga 1 mm.
Kaso mempunyai 2 jenis yakni Profil C dan profil W. Perbedaan kedua jenis Kaso ini terletak pada ukuran Baja Ringan tersebut, adapun ukuran Profil W cenderung lebih besar dibandingkan dengan Procil C.
Selain berfungsi sebagai rangka utama pada sebuah struktur bangunan, Kaso juga berfungsi sebagai salah satu komponen yang memperkuat tiang serta kuda-kuda di setiap atap hunian atau bangunan yang Anda kerjakan.
2. Reng
Rangka baja ringan selanjutnya adalah Reng, yang digunakan sebagai penyangga atap dengan posisi melintang untuk menahan atap Genteng.
Baja reng juga digunakan sebagai pengatur jarak antar tatanan Genting yang diaplikasikan pada rangka atap tersebut.
Dengan demikian, letak posisi atap lebih rapi dan terlihat aesthetic.
3. Hollow
Rangka atap baja ringan Hollow adalah rangka yang sering diaplikasikan guna membentuk struktur pada bagian interior, misalnya Kanopi, Plafon, atau Partisi ruang dalam lainnya. Adapun bahan yang digunakan Hollow adalah Galvanis yang mempunyai bentuk seperti balok.
Adapun ciri khas rangka atap besi Hollow adalah memiliki ruang di dalamnya seperti kopong.
4. Kanal C
Rangka atap baja ringan Kanal C mempunyai bentuk C dan sering digunakan sebagai penyusun rangka atap bangunan.
Rangka atap baja ini sangat kuat untuk menahan langit-langit hunian, karena ketika And menggabungkan 2 batang saja akan membentuk sebuah kotak yang saling menguatkan. Hal inilah yang membuat Kanal C lebih kuat.
5. Bondek
Rangka atap baja ringan Bondek juga sering digunakan di berbagai penyusun atap rumah. Selain itu, Bondek juga sering diaplikasikan untuk pelapis coran yang digunakan untuk menahan tekanan pada beton tersebut.
Bondek juga dapat digunakan untuk mengganti papan kayu dengan 3 lapisan atau tripleks.
Pasalnya, pemasangan Bondek sangat mudah sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengaplikasikannya relatif lebih cepat.
Atap dengan Struktur Rangka Mudah
Pasalnya, atap plastik menjadi salah satu jenis atap yang sangat mudah diaplikasikan dan hanya membutuhkan waktu sedikit untuk mengaplikasikannya.
Struktur rangka atap plastik juga tidak membutuhkan yang terlalu kuat, karena bobotnya yang ringan. Tidak hanya itu, atap plastik juga memiliki warna yang beragam dapat disesuaikan dengan desain rumah Anda.
Salah satu contohnya adalah Atap Grand Luxe. Atap Grand Luxe memiliki beberapa jenis yakni Atap plastik PP, PET, Galvanis, dan Fiberglass.
Beberapa jenis atap plastik tersebut memiliki keunggulan masing-masing, seperti cocok diaplikasikan untuk ruangan yang membutuhkan pencahayaan alami, atau untuk ruangan yang bisa menghalau sinar UV matahari dan meredam kebisingan eksternal.
Untuk konsultasi dan informasi lengkapnya bisa menghubungi Call Center kami berikut ini:
Penutup
Itulah ukuran atap baja ringan dan cara menghitung kebutuhan rangka atap dengan benar. Sebelum Anda membeli rangka baja ringan, sebaiknya Anda perlu mengetahui ukuran bangunan Anda supaya bisa menghitung kebutuhan ukuran rangka atap baja ringan dan jumlah yang dibutuhkan.
0 Comments