Atap Multiroof – Atap adalah bagian penting dari sebuah bangunan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, tetapi juga memberikan karakter dan estetika pada struktur rumah atau gedung.
Di tengah perkembangan teknologi konstruksi, atap multiroof muncul sebagai salah satu inovasi yang semakin populer karena keunggulannya dalam hal ketahanan, desain, dan kemudahan pemasangan. Dengan bahan dasar logam berkualitas tinggi, atap multiroof menawarkan pilihan yang beragam, baik dari segi jenis maupun tampilan, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan berbagai gaya arsitektur.
Namun, setiap jenis atap multiroof memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan kondisi bangunan dan kebutuhan pengguna.
Setelah membahas biaya perbaikan atap bocor, artikel ini akan mengulas jenis-jenis atap multiroof. Yuk simak!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Atap Multiroof?
Atap multiroof adalah jenis atap berbahan logam yang biasanya terbuat dari campuran seng, aluminium, atau bahan logam lainnya yang tahan lama dan anti-karat. Multiroof dirancang untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap cuaca ekstrem, seperti panas matahari, hujan deras, dan angin kencang. Kelebihan utama atap ini adalah ketahanan, kemudahan pemasangan, dan variasi desain yang bisa disesuaikan dengan berbagai gaya bangunan, baik modern maupun klasik. Multiroof juga tersedia dalam berbagai jenis, seperti berlapis pasir, zincalume, atau standing seam, masing-masing memiliki kelebihan sesuai kebutuhan bangunan.
Tips Memilih Atap Multiroof yang Tepat
Berikut ini adalah tips memilih agar tidak salah pilih.
1. Sesuaikan dengan Iklim dan Lingkungan
Untuk daerah yang memiliki suhu panas tinggi atau beriklim tropis, atap multiroof berlapis pasir atau bertekstur akan lebih cocok karena kemampuannya dalam meredam panas. Sementara itu, bagi yang tinggal di daerah pesisir, pilih atap multiroof berbahan zincalume atau galvalum untuk perlindungan ekstra terhadap karat.
2. Pertimbangkan Desain dan Warna
Pilih desain dan warna atap yang sesuai dengan konsep arsitektur bangunan. Atap multiroof tersedia dalam berbagai warna dan tekstur yang bisa disesuaikan dengan gaya rumah minimalis, klasik, atau modern.
3. Perhatikan Kualitas dan Ketebalan Material
Kualitas dan ketebalan material multiroof akan memengaruhi daya tahan dan ketahanan terhadap cuaca ekstrem. Pastikan memilih produk yang memiliki ketebalan standar dan dilengkapi dengan sertifikasi kualitas.
4. Perhitungkan Anggaran
Dengan harga yang bervariasi sesuai jenisnya, penting untuk menyesuaikan pilihan atap multiroof dengan anggaran yang dimiliki. Jika anggaran terbatas, bisa memilih multiroof galvalum atau zincalume yang lebih terjangkau namun tetap memiliki daya tahan yang baik.
Jenis-Jenis Atap Multiroof
Berikut ini adalah jenis-jenis atap multiroof yang bisa dijadikan bahan pertimbangan.
1. Multiroof Galvalum
Multiroof galvalum dibuat dari campuran seng dan aluminium, sehingga tahan karat dan populer di daerah tropis atau pantai. Kelebihannya adalah anti korosi, ringan, dan tahan lama. Kekurangannya, kurang efektif menahan panas sehingga ruangan di bawahnya bisa terasa lebih panas. Atap galvalum biasanya dijual dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp100.000 hingga Rp200.000 per lembar tergantung ketebalan dan mereknya. Umumnya, galvalum tersedia dalam ukuran standar 1 meter x 2 meter, namun beberapa produsen menyediakan opsi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
2. Multiroof Berlapis Pasir
Atap ini memiliki lapisan pasir yang membantu meredam panas dan suara, cocok untuk daerah bersuhu tinggi atau bising. Kelebihannya adalah lebih baik dalam meredam panas dan suara, serta tampilannya menarik. Namun, atap ini lebih berat dan membutuhkan perawatan ekstra agar lapisan pasir tetap awet.
Multiroof berlapis pasir harganya sedikit lebih mahal dibandingkan galvalum, berkisar antara Rp150.000 hingga Rp250.000 per lembar, tergantung ketebalan dan kualitas pasir yang digunakan. Ukuran atap ini umumnya juga 1 meter x 2 meter, tetapi bisa ditemukan dalam variasi panjang yang berbeda untuk proyek tertentu.
3. Multiroof Standing Seam
Dengan desain modern dan sistem penguncian antar lembaran, standing seam mengurangi risiko kebocoran. Kelebihannya adalah desainnya yang modern, tahan bocor, dan mudah dipasang, tetapi harganya lebih mahal dan pemasangannya membutuhkan tenaga ahli.
4. Multiroof Berlapis Zincalume
Terbuat dari campuran seng, aluminium, dan silikon, atap zincalume kuat dan tahan lama terhadap cuaca ekstrem. Kelebihannya adalah ketahanan tinggi terhadap cuaca ekstrem, namun harga yang lebih mahal dan beratnya membutuhkan rangka kuat. Standing seam adalah pilihan premium dengan desain dan ketahanan lebih tinggi, sehingga harganya pun lebih mahal, mulai dari Rp250.000 hingga Rp400.000 per lembar. Ukuran standar untuk standing seam biasanya 1 meter x 3 meter, memberikan cakupan lebih luas sekaligus meminimalkan sambungan sehingga mengurangi risiko kebocoran.
5. Multiroof Bertekstur
Atap bertekstur memiliki tampilan dekoratif menyerupai genteng tradisional, cocok untuk bangunan bergaya klasik. Kelebihannya adalah tampilan menarik yang sesuai untuk berbagai gaya arsitektur, tetapi harganya tinggi dan lebih berat dibanding jenis lainnya.
Atap bertekstur memiliki daya tarik estetika yang unik, sehingga harganya cenderung lebih tinggi, yaitu antara Rp300.000 hingga Rp500.000 per lembar. Ukurannya umumnya 1 meter x 2 meter, tetapi ada pula variasi lain yang dirancang untuk memenuhi keperluan desain yang spesifik.
Rekomendasi Jenis Atap Multiroof Terbaik
Rekomendasi atap terbaik yaitu atap Grand Luxe. Grand Luxe memiliki lapisan pelindung UV yang dimilikinya, yang berfungsi untuk menjaga suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman meskipun kondisi cuaca di luar sangat panas. Lapisan ini juga menjadikan atap lebih hemat energi karena dapat mengurangi penggunaan AC di rumah.
Penutup
Memilih atap multiroof untuk rumah atau bangunan lain adalah pilihan bijak bagi mereka yang mengutamakan keindahan dan daya tahan. Setiap jenis atap multiroof memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga penting untuk mempertimbangkan kebutuhan spesifik bangunan.
0 Comments